Sebuah foto di Facebook yang menunjukkan seorang gadis "berselancar" di atas ikan hiu paus yang ditangkap, menimbulkan kehebohan di Filipina. Menyulut kemarahan kalangan pemerhati lingkungan dan pecinta binatang. Cacian juga datang dari pengguna sosial media.
Untuk diketahui, hiu paus yang bernama latinRhincodon typus, adalah hiu pemakan plankton.
Seperti diberitakan Daily Mail, remaja perempuan yang diidentifikasi sebagai Carinn Lestolis, bersama keluarganya dan sejumlah turis nampak mengerubungi seekor hiu yang berada di perairan Barangay Granada di Boljoon, Filipina. Ikan malang itu dalam kondisi ekor diikat di sebuah tonggak.
Mereka nampak membelai-belai ikan sepanjang tiga meter itu, sementara para nelayan memeganginya. Lalu, adegan yang membuat murka terjadi, Lestolis dengan bantuan para nelayan memanjat ke atas tubuh ikan, memperlakukan hewan itu laiknya papan selancar.
Seperti dimuat Cebu Daily News, hiu paus raksasa pemakan tumbuhan laut dan hewan kecil itu sebelumnya terjebak di jaring milik nelayan.
Seorang nelayan, Pablo Trapero mengklaim, ia dan rekan-rekannya menyeret ikan tersebut ke perairan dangkal untuk membebaskannya ke lautan luas. Namun, muncul dugaan, penduduk kota ditarik bayaran 100 peso atau sekitar Rp21.000 untuk melihat mendekati hiu paus yang tak berdaya itu.
Menurut Maylyn Avenido dari Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan atau Bureau of Fisheries and Aquatic Resources (BFAR) Filipina mengatakan, ikan tersebut menjadi tontonan selama dua setengah jam sebelum dilepaskan.
Avenido mendeskripsikan adegan mempertontonkan ikan malang itu sebagai 'fiesta' alias pesta. Di mana, "anak-anak melompat-lompat di air, menyentuh hiu paus itu,' kata dia kepada Sun Star.
Orang-orang berkerumun di sekitar hiu paus. "Aku berkata pada mereka, untuk segera melepaskan ikan itu atau aku akan memanggil polisi. Dengan ancaman itu, hanya sesaat sebelum akhirnya mereka membebaskan hewan malang itu."
Avenido mencatat, ikan itu mengalami cidera pada ekor dan dekat wajahnya. "Hiu paus itu, meski ia dibebaskan, mungkin ia menderita stres berat dan disorientasi saat berenang ke perairan yang lebih dalam."
Karena sifatnya yang tak agresif dan jinak, hiu paus menjadi atraksi populer di Filipina. Badan Pariwisata Filipina dengan penuh kehati-hatian melindunginya. Orang setidaknya berada dalam jarak terdekat maksimal tiga meter dari hewan itu. Dan, dilarang menyentuhnya.
Namun, sejumlah nelayan berusaha mengambil keuntungan. Mereka sengaja memancing hiu paus mendekati perairan dangkal dengan makanan. Lalu, menarik uang dari para wisatawan. Para pemerhati lingkungan khawatir, tindakan mendulang peso itu akan merusak pola migrasi hiu paus.
Kembali ke soal gadis yang "berselancar" di atas hiu paus, ia mengaku tak tahu bahwa tindakannya salah. "Yang kami tahu, jangan sampai membahayakan ikan-ikan itu," kata dia.
Tindakan mengikat hiu paus ke tonggak juga dikecam ahli biologi kelautan, Agnes Sabonsolin dari Coastal Conservation Education Foundation (CCEF). Ia mengatakan, pada dasarnya, hiu paus bukanlah paus, ia harus terus bergerak untuk bernafas, mendapatkan oksigen.
Insiden selancar di atas hiu paus ditanggapi serius pemerintah setempat, yang berjanji untuk memperketat aturan. Walikota Boljoon, Teresita Celis pun meminta maaf. PadaInquirer News, ia mengaku saat ini sedang menggodok peraturan ketat untuk melindungi hiu paus.